Skip to main content

Apa Itu Segitiga Bermuda? Misteri Hilangnya Kapal Dan Pesawat Terbang

Apa Itu Segitiga Bermuda? Misteri Hilangnya Kapal Dan Pesawat Terbang

Segitiga Bermuda atau Bermuda Triangle adalah sebuah lautan di Samudra Atlantik dengan panjang kurang lebih 4jt km. Disebut Segitiga Bermuda karena bentuknya yang menyerupai segitiga jika kita melihatnya melalui peta dunia. Dengan batas ujung utara adalah laut Bermuda dan batas ujung barat adalah Florida serta batas di ujung selatan adalah Puerto Riko.

Penemuan Dan Penelitan Tentang Segitiga Bermuda


Apa yang pertama kali yang muncul di benakmu ketika mendengar kata Segitiga Bermuda atau Bermuda Triangle? Pasti tidak jauh dari bayangan mengerikan tentang jatuhnya puluhan pesawat terbang dan ratusan kapal yang hilang secara misterius. Tidak mengherankan, karena memang di area segitiga bermuda ini sudah banyak sekali menelan korban selama bertahun-tahun baik berupa kapal laut dan pesawat terbang yang kemungkinan mengalami masalah ketika melintasi area ini dan memang faktanya seperti itu. Karena hal inilah yang kemudian membuat orang-orang penasaran tentang apa yang menjadi penyebab kejadian tersebut.
Berikut adalah beberapa asumsi masyarakat dan hasil dari penelitian yang dilakukan untuk memecahkan misteri di Segitiga Bermuda.

1. Penemuan Kapal Di Dasar Laut 

Dari hasil penelusuran, ditemukan banyak sekali kapal yang sudah tenggelam selama bertahun-tahun. Segitiga Bermuda juga sering disebut sebagai kuburan bagi para kapal laut, setidaknya kurang lebih ada sekitar 300 kapal laut yang tenggelam di Segitiga Bermuda. Saking banyaknya, bahkan kita bisa berenang diantara kapal-kapal laut yang tenggelam disana. Cristobal Colon adalah salah satu kapal yang di temukan di area ini, Cristobal Colon tenggelam pada tahun 1936 silam dalam perjalanannya dari New York menuju Amerika Tengah.

2. Teori Ilmiah Amerika Serikat Mengenai Kapal Yang Tenggelam Di Segitiga Bermuda

Pada sekitar tahun 1981, Amerika Serikat melalui badan penyelidikan geologi nya menemukan sebuah penemuan baru, penemuan tersebut berupa gas metana dalam jumlah yang cukup besar di wilayah perairan segitiga bermuda. Gas metana itulah yang diduga menjadi penyebab tenggelamnya kapal-kapal yang melewati area sekitar Segitiga Bermuda. Karena menurut penelitian, gelombang gas metana yang muncul ke permukaan air itu dapat mempengaruhi gaya apung di lautan. Sehingga kapal-kapal yang melintasi perairan Segitiga Bermuda pun tidak bisa mengambang dan akhirnya tenggelam ke dasar laut. Sejauh ini, penelitian ini dianggap yang paling masuk akal karena laut adalah penghasil gas metana terbesar setelah tanah dan es.

3. Adanya Blue Hole Di Bawah Segitiga Bermuda

Kita tentu sudah mengenal tentang sebuah teori diluar angkasa yang bernama Black Hole atau Lubang Hitam. Seperti yang kita tahu bahwa black hole ini dapat menyedot apapun disekitarnya. Sama halnya seperti Black Hole, diduga di Segitiga Bermuka terdapat sebuah Blue Hole. Blue Hole disini adalah berupa lubang besar yang diduga berada di lautan Segitiga Bermuda, konon lubang tersebut memiliki arus bawah air yang sangat besar sekaligus dapat menghisap apapun yang ada diatas area lubang tersebut. Jika Blue Hole ini memang benar-benar ada di lautan Segitiga Bermuda maka tak heran jika lubang tersebut juga dapat menghisap kapal yang lalu lalang diatasnya.

4. Christopher Columbus Pernah Melewati Area Segitiga Bermuda

Mungkin beberapa dari kita sudah mengenal dan mengetahui siapa itu Christopher Columbus, karena kisah mengenai Christopher Columbus ini sering dibahas di sekolahan. Sebagai pengingat saja bahwa Christopher Columbus ini adalah seorang penjelajah laut dan juga adalah seorang pedagang yang berasal dari Italia. Pada tahun 1492, Christopher Columbus dan kawan-kawannya berlayar menuju Amerika melalui segitiga bermuda. Saat itu, ada sebuah masalah yang menimpa Christopher Columbus dalam perjalanannya melewati Segitiga Bermuda. Jarum kompas yang digunakannya sebagai menunjuk arah secara misterius berubah-ubah tanpa sebab meskipun pada saat itu cuacanya sedang cerah dan dalam keadaan baik. Tidak hanya itu kabarnya awak kapalnya sempat dikejutkan dengan penampakkan bola-bola api yang menghujam kebawah laut. Namun untungnya Christopher Columbus dan awak kapalnya selamat sampai tujuan.

5. Teori Adanya Piramida Kristal Di Segitiga Bermuda 

Dari sekian banyak teori yang ada mengenai misteri di Segitiga Bermuda, teori yang satu ini termasuk yang paling aneh dan terkesan tidak masuk akal. Asumsi masyarakat yang tersebar mengenai adanya sebuah Piramida Kristal di kedalaman 2.000 meter di Segitiga Bermuda ini juga diduga sebagai penyebab hilangnya pesawat terbang dan kapal laut yang melintas di area tersebut. Teori selanjutnya menyebutkan bahwa Segitiga Bermuda adalah lokasi Atlantis yang hilang. Dan juga ada teori lain yang mengatakan bahwa tempat ini dihuni oleh sebuah kerajaan iblis. Mengenai benar atau tidaknya, sampai saat ini masih belum bisa dipastikan karena itu hanyalah sebuah teori yang beredar di masyarakat.

6. Terdapat Sebuah Gelombang Gulf Stream

Pada tahun 1781 tepatnya pada tanggal 18 maret, sebuah kapal angkatan laut milik Amerika Serikat menghilang secara misterius dan tanpa meninggalkan jejak sedikitpun sesaat setelah berlayar melewati Segitiga Bermuda. Pada saat itu sebuah teori menyebutkan bahwa penyebab tenggelamnya kapal tersebut adalah Gulf Stream. Kedalaman rata-rata laut Segitiga Bermuda adalah 3.000 meter, tentu saja dengan kondisi tersebut dan juga peralatan pada saat itu yang belum memadai wajar apabila Segitiga Bermuda bisa menelan sebuah kapal tanpa diketahui jejaknya. Sebelum radio dan radar ditemukan, para pelaut tersebut tidak mengetahui jika ada badai atau angin topan yang akan menerjang mereka. Badai itulah yang diduga sebagai penyebab hilangnya kapal angkatan laut Amerika Serikat.

7. Awan Pembunuh Atau Killer Clouds 

Teori terbaru mengenai hilangnya kapal dan pesawat yang melintas di area Segitiga Bermuda ini adalah teori adanya awan pembunuh atau killer clouds. Pada tahun 2016 lalu para ilmuan menemukan sebuah fakta baru yaitu mengenai adanya killer cloud di kawasan segitiga bermuda. Awan tersebut kabarnya memiliki daya hancur yang sangat tinggi sehingga dapat menghancurkan apapun yang lewat disekitarnya. Awan ini juga sering disebut sebagai bom udara, karena ilmuan percaya bahwa ledakan yang dihasilkan oleh awan ini mampu membalikkan sebuah kapal maupun pesawat yang melewatinya. Menurut ilmuan awan pembunuh atau killer clouds ini dapat berkumpul dan membentuk kumpulan awan yang besar dan juga katanya awan ini dapat membuat sebuah ombak yang tingginya bisa mencapai 14 meter di segitiga bermuda.

Bumi kita ini masih menyimpan banyak sekali misteri yang masih belum terpecahlan sampai saat ini. Contohnya seperti yang sedang kita bahas di artikel ini yaitu misteri tentang Segitiga Bermuda yang masih menjadi tanda tanya sampai saat ini. Pada dasarnya semua pembahasan yang ada di artikel ini hanyalah merupakan sebuah informasi, sebuah informasi yang cukup untuk dijadikan sebagai pemahaman saja dan tidak untuk dipercayai sepenuhnya. Sebenarnya masih banyak hal yang belum dan akan saya bahas, jika kamu menyukai pembahasan seperti ini jangan lupa untuk selalu berkunjung di blog ini. Terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Fakta Menarik Misi Apollo 11, Pendaratan Manusia Pertama di Bulan

That's one small step for man, one giant leap for mankind. Itu adalah kutipan populer yang diucapkan astronot Neil Armstrong saat menginjakkan kakinya di Bulan. Apollo 11 adalah misi pemerintah AS untuk landingkan manusia di Bulan dengan pesawat ruang angkasa bernama Eagle yang diluncurkan dari roket Saturn V. Pendaratan di Bulan dianggap sebagai salah 1 pencapaian sukses umat manusia dan masih relevan sampai kini. Meski misi itu benar-benar populer dalam muka bumi sains mau pun budaya pop, tetapi ada beberapa fakta mengenai misi itu yang jarang diketahui. Benarkah? Berikut ulasannya. 1. Ada 3 astronot yang dikirim, tapi hanya 2 yang menginjak Bulan Banyak orang mengira bahwa misi Apollo 11 hanya mengirim 2 astronot, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin, dengan Armstrong jadi paling tenar di antara keduanya. Benar bahwa modul yang landing di Bulan hanya mendatangkan 2 astronot, tapi sesungguhnya ada 3 astronot yang berangkat dari Kennedy Space Center, Florida pada 16 Juli 1969. Saat pesa...

Cara Meracik Kopi Gayo Yang Benar Di Rumah

Trend minum kopi memang tak pernah surut. Selain dipercaya memiliki manfaat yang luar biasa banyak, khusus orang Arab percaya bahwa kopi adalah minuman yang mampu menambah umur dan mencegah penuaan. Dua kabupaten di provinsi Aceh yaitu Aceh Tengah dan Bener Meriah, memiliki perkebunan kopi yang luas. Ribuan hektar perkebunan kopi terbentang luas di dua kabupaten ini. Tak heran, jika masyarakat Gayo yang menghuni dua kabupaten ini mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani kopi. Kopi Gayo namanya, saat ini namanya tengah mendunia. Beberapa penghargaan internasional telah diraih oleh kopi Gayo. Oleh karena itu, namanya tak asing lagi didengar pada kancah internasional dan membuat harga kopi Gayo meroket tajam dibanding harga kopi lainnya. Lalu Bagaimana cara orang Gayo sendiri dalam menikmati enaknya kopi Gayo? Cara orang Gayo menikmati kopi adalah dengan diseduh. Dengan takaran dua sendok gula dan satu sendok kopi per 200 mililiter air atau setara dengan ukuran gelas kecil. Takaran ini...

Perjalanan Pesawat Voyager Menembus Kegelapan Luar Angkasa

Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata "Alam Semesta"?, kegelapan dengan berbagai bintang-bintang didalamnya. Alam semesta ini memang sangatlah luas, saking luasnya sehingga terlihat sangat mustahil untuk di hitung oleh manusia. Jangankan seluruh Alam Semesta, tata surya kita saja juga sudah sangat luas sekali, butuh waktu puluhan tahun untuk kita bisa keluar dari tata surya ini. Setidaknya butuh waktu selama 36 tahun untuk pesawat luar angkasa yang bernama Voyager untuk meninggalkan tata surya kita. Fakta Tentang Pesawat Voyager 1 & Voyager 2 Tepatnya pada tanggal 5 September 1977, NASA meluncurkan sebuah pesawat luar angkasa tanpa awak yang bernama Voyager 1. Voyager 1 diluncurkan untuk menjalankan misinya yaitu guna mempelajari planet Jupiter dan Saturnus. Tak lama berselang NASA kembali meluncurkan pesawat kedua Voyagernya yang bernama "Voyager 2" dua minggu setelah peluncuran Voyager 1, atau lebih tepatnya pada tanggal 22 September 1977. Voyager 2 di...