Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata "Alam Semesta"?, kegelapan dengan berbagai bintang-bintang didalamnya. Alam semesta ini memang sangatlah luas, saking luasnya sehingga terlihat sangat mustahil untuk di hitung oleh manusia. Jangankan seluruh Alam Semesta, tata surya kita saja juga sudah sangat luas sekali, butuh waktu puluhan tahun untuk kita bisa keluar dari tata surya ini. Setidaknya butuh waktu selama 36 tahun untuk pesawat luar angkasa yang bernama Voyager untuk meninggalkan tata surya kita.
Fakta Tentang Pesawat Voyager 1 & Voyager 2
Tepatnya pada tanggal 5 September 1977, NASA meluncurkan sebuah pesawat luar angkasa tanpa awak yang bernama Voyager 1. Voyager 1 diluncurkan untuk menjalankan misinya yaitu guna mempelajari planet Jupiter dan Saturnus. Tak lama berselang NASA kembali meluncurkan pesawat kedua Voyagernya yang bernama "Voyager 2" dua minggu setelah peluncuran Voyager 1, atau lebih tepatnya pada tanggal 22 September 1977. Voyager 2 diluncurkan dalam misinya guna mempelajari planet Uranus dan Neptunus.
Tetapi, kondisi bahan bakar dan daya tahan yang masih memungkinkan kedua pesawat tersebut beroperasi membuat NASA memberi misi lain yaitu melanjutkan perjalanan menuju keluar dari tata surya.
Setelah bertahun-tahun lamanya terombang-ambing di luar angkasa akhirnya pada tanggal 25 Agustus 2012 pesawat Voyager 1 akhirnya dinyatakan telah berhasil meninggalkan sistem tata surya kita dan menjadikannya sebagai benda buatan manusia dengan perjalanan atau ekspedisi terjauh di luar angkasa. Voyager 1 berhasil menempuh jarak sejauh 11,6 Milyar Mil atau sekitar 21 Milyar Km dari matahari.
Sementara di sisi lain, pesawat Voyager 2 baru mencapai batas tata surya pada 5 November 2018 lalu. Rentang waktu yang cukup berbeda jauh dari kedua pesawat tersebut untuk mencapai batas tata surya dikarenakan Voyager 2 menempuh jarak yang lebih jauh dari Voyager 1. Voyager 2 baru menempuh batas tata surya setelah menempuh jarak sekitar 17 Milyar Km dari titik Matahari.
Kedua pesawat Voyager ini kini sama-sama menjadi benda buatan manusia yang berhasil menempuh jarak terjauh dari Bumi.
Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai pesawat Voyager 1 dan Voyager 2.
Tetapi, kondisi bahan bakar dan daya tahan yang masih memungkinkan kedua pesawat tersebut beroperasi membuat NASA memberi misi lain yaitu melanjutkan perjalanan menuju keluar dari tata surya.
Setelah bertahun-tahun lamanya terombang-ambing di luar angkasa akhirnya pada tanggal 25 Agustus 2012 pesawat Voyager 1 akhirnya dinyatakan telah berhasil meninggalkan sistem tata surya kita dan menjadikannya sebagai benda buatan manusia dengan perjalanan atau ekspedisi terjauh di luar angkasa. Voyager 1 berhasil menempuh jarak sejauh 11,6 Milyar Mil atau sekitar 21 Milyar Km dari matahari.
Sementara di sisi lain, pesawat Voyager 2 baru mencapai batas tata surya pada 5 November 2018 lalu. Rentang waktu yang cukup berbeda jauh dari kedua pesawat tersebut untuk mencapai batas tata surya dikarenakan Voyager 2 menempuh jarak yang lebih jauh dari Voyager 1. Voyager 2 baru menempuh batas tata surya setelah menempuh jarak sekitar 17 Milyar Km dari titik Matahari.
Kedua pesawat Voyager ini kini sama-sama menjadi benda buatan manusia yang berhasil menempuh jarak terjauh dari Bumi.
Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai pesawat Voyager 1 dan Voyager 2.
- Pada bulan Februari 2014, sebuah gelombang suara misterius tertangkap oleh pesawat Voyager 1 yang saat itu posisinya sudah diluar tata surya kita. Meskipun sudah diluar dari tata surya, namun disana masih terjangkau oleh magnetik dari badai Matahari. Gelombang suara tersebut dinamai "Tsunami Wave" oleh para ilmuan. Sampai saat ini masih tidak jelas asal-usul dari gelombang suara tersebut, para peneliti mulai berasumsi bahwa kemungkinan gelombang suara tersebut berasal dari badai Matahari dan ada juga yang berasumsi bahwa gelombang suara tersebut berasal dari makhluk luar angkasa atau alien. Namun kepastiannya sendiri masih menjadi misteri sampai sekarang.
- Voyager 1 berhasil memotret bumi dari titik terjauh pada tahun 1990. Saat itu Voyager 1 sudah berada di jarak 6 Milyar Km. Menariknya, bentuk bumi pada jarak 6 Milyar Km terlihat berukuran sangat kecil yakni hanya sebesar 0,12 Pixel saja. Yang dimana foto tersebut merupakan foto terakhir yang bisa dikirim oleh Voyager 1 ke bumi.
- Pesawat Voyager di prediksi akan masih tetap beroperasi hingga tahun 2020. Setelah itu, peralatan pada pesawat Voyager akan dimatikan secara bertahap dan akan dimatikan secara total pada tahun 2025.
- Kalau kamu penasaran mengenai berapa kecepatan dari pesawat Voyager, pesawat Voyager melaju sekitar 38.000 mil/jam yang akan tetap konsisten melaju menjauh dari tata surya kita meskipun nantinya pesawat Voyager sudah tidak lagi di operasikan dari Bumi. Jika tidak terjadi kerusakan atau tabrakan, di perkirakan pada tahun 4272 pesawat Voyager akan mendekati gugus bintang konstalasi Ophiuchus.
- Pada bulan Agustus 2012, Pesawat Voyager 1 sempat menangkap sebuah suara di wilayah Interstellar Space. Instrumen gelombang plasma dari pesawat Voyager 1 masih bisa mendeteksi getaran plasma antar bintang.
- Tahun 2016, posisi Voyager 1 sudah berada di Heliopause dan berada ujung batas tata surya dimana disitu merupakan tempat pertemuan antara ruang hampa menuju awan Orb, sampai saat ini masih belum diketahui kapan tanggal pastinya Voyager 1 bisa mencapai awan Orb. Kira-kira posisi Voyager 1 saat itu telah berada 13,9 jam cahaya dari bumi.
- NASA memutuskan untuk mematikan kamera pada pesawat Voyager 1 dengan tujuan untuk menghemat power dan batrai pada bagian instrumen yang digunakan untuk mendeteksi partikel di sekitar Voyager. Bagian kamera dan pemanas pesawat diduga saat ini keadaannya sudah sangat dingin. NASA tidak bisa memastikan apakah kamera di pesawat Voyager tersebut masih bisa diaktifkan kembali atau tidak.
- Pada tahun 2018 lalu, NASA mengumumkan bahwa pesawat Voyager 2 sudah memasuki wilayah batas tata surya. Meskipun Voyager 2 sudah tertinggal jauh dari pendahulunya Voyager 1. Bukti bahwa pesawat Voyager 2 telah memasuki batas wilayah tata surya adalah, instrumen dari Voyager 2 telah mendeteksi tingkat radiasi kosmik yang naik derastis. Yang dimana kejadian itu juga pernah dialami oleh Voyager 1 ketika memasuki wilayah batas tata surya pada tahun 2012 lalu.
- Voyager 2 juga kabarnya sempat dibajak. Voyager 2 sempat mengirimkan pesan-pesan dalam format yang tidak bisa di pahami oleh para ilmuan NASA. Banyak orang yang menduga bahwa Voyager 2 telah dibajak oleh Alien. Jika mengingat perkataan seorang Astrofisikawan Stephen Hawking, NASA sempat mengirimkan sinyal keluar angkasa berupa sebuah lagu milik grup pop legendaris The Beatles yang berjudul Across the Universe. Kemungkinan pesan-pesan dari pesawat Voyager 2 itu merupakan jawaban dari mereka(Alien) untuk NASA.
NASA mengharapkan agar kedua pesawat tersebut masih akan tetap beroperasi dan berguna untuk umat manusia setidaknya untuk 9 tahun kedepan. Setidaknya pesawat Voyager ini masih mengirim pesan hingga tahun 2028 nanti meskipun dalam keadaan mesin yang beberapa bagiannya sudah dimatikan atau pesawat sudah dalam keadaan tertidur.
Insinyur proyek Voyager mengatakan bahwa diperkirakan Voyager akan sampai di awan Orb pada 300 tahun kedepan, dimana disana adalah tempat yang menjadi sumber wilayah komet mengorbit matahari dan berisi beberapa batuan yang menyimpang yang akan menyusup ke sistem tata surya kita.
Perlahan tapi pasti, dengan usaha tanpa henti kita berhasil menguak satu persatu dari misteri yang ada. Meskipun itu semua membutuhkan waktu yang sangat lama. Tapi usaha dan kerja keras tanpa henti oleh para ilmuan tentu akan berguna bagi kehidupan umat manusia di masa mendatang.
Insinyur proyek Voyager mengatakan bahwa diperkirakan Voyager akan sampai di awan Orb pada 300 tahun kedepan, dimana disana adalah tempat yang menjadi sumber wilayah komet mengorbit matahari dan berisi beberapa batuan yang menyimpang yang akan menyusup ke sistem tata surya kita.
Perlahan tapi pasti, dengan usaha tanpa henti kita berhasil menguak satu persatu dari misteri yang ada. Meskipun itu semua membutuhkan waktu yang sangat lama. Tapi usaha dan kerja keras tanpa henti oleh para ilmuan tentu akan berguna bagi kehidupan umat manusia di masa mendatang.
Pada akhirnya semua pembahasan diatas hanyalah merupakan sebuah informasi. Sebuah informasi yang cukup dijadikan sebagai ilmu pengetahuan saja dan mari sama-sama kita belajar.
Jika kamu menyukai artikel seperti ini jangan lupa untuk selalu berkunjung di blog ini dengan cara Berlangganan melalui menu yang sudah disediakan dibawah.
Terimakasih
Jika kamu menyukai artikel seperti ini jangan lupa untuk selalu berkunjung di blog ini dengan cara Berlangganan melalui menu yang sudah disediakan dibawah.
Terimakasih
Comments
Post a Comment