Bumi merupakan satu-satunya planet yang kita ketahui memiliki sumber kehidupan di dalamnya. Jika menengok lagi mengenai betapa luasnya alam semesta ini, mungkinkah jika ada kehidupan lain di luar planet Bumi? Hal ini masih menjadi perdebatan dikalangan ilmuan dan masyarakat dunia.
Para ilmuan terus berupaya untuk mengamati dan terus menengok kelangit guna mencari tahu misteri alam semesta ini. Hal pertama yang ilmuan cari adalah planet yang ukurannya mirip dengan bumi. Kemudian yang kedua adalah planet yang berada di jarak yang tepat dengan bintang induknya atau yang sering kita sebut sebagai zona layak huni.
Jarak yang tepat antara planet dan induknya ini harus identik dengan jarak antara bumi dengan matahari. Hal ini disebabkan karena suhu planet didalam zona layak huni bisa dikatakan stabil, tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin sehingga memungkinkan adanya air dalam bentuk cair. Yang dimana seperti kita tahu bahwa air adalah elemen terpenting bagi sebuah kehidupan.
Para ilmuan terus berupaya untuk mengamati dan terus menengok kelangit guna mencari tahu misteri alam semesta ini. Hal pertama yang ilmuan cari adalah planet yang ukurannya mirip dengan bumi. Kemudian yang kedua adalah planet yang berada di jarak yang tepat dengan bintang induknya atau yang sering kita sebut sebagai zona layak huni.
Jarak yang tepat antara planet dan induknya ini harus identik dengan jarak antara bumi dengan matahari. Hal ini disebabkan karena suhu planet didalam zona layak huni bisa dikatakan stabil, tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin sehingga memungkinkan adanya air dalam bentuk cair. Yang dimana seperti kita tahu bahwa air adalah elemen terpenting bagi sebuah kehidupan.
Selama 20 tahun terakhir, Setidaknya telah ditemukan ribuan eksoplanet yang akan diteliti lebih lanjut oleh para peneliti dan akan ditentukan planet mana sajakah yang secara identik hampir mirip dengan bumi dan berpotensi besar menopang adanya sebuah kehidupan serta mungkin akan digunakan sebagai tempat tinggal baru oleh manusia dimasa mendatang. Berikut adalah pembahasannya.
GLIESE 581D
Dalam studi terbaru menyatakan bahwa ukuran dari planet Gliese 581D ini 7 kali lipat lebih besar daripada bumi kita dan memiliki atmosfer yang tebal berupa karbondioksida. Gliese 581D mengorbit bintang induknya di jarak yang cukup jauh sehingga kemungkinan suhu disana akan sangat dingin. Akan tetapi efek rumah kaca yang ditimbulkan dari lapisan tebal karbondioksida mungkin akan menghangatkan suhu di permukaannya. Gliese 581D mengorbit bintang yang bernama Gliese 581, nama keduanya memang hampir mirip dan cuma huruf D saja yang membedakannya (Jangan heran jika nama planet dan nama bintang induknya itu kebanyakan hampir mirip, karena memang penamaannya seperti itu). Bintang Gliese 581 berjarak sekitar 20 tahun jauhnya dari bumi dan merupakan bintang tipe katai merah. Sampai saat ini diketahui bahwa bintang Gliese 581 merupakan induk dari 6 planet yang mengorbitnya.
HD 40307G
HH40307G merupakan planet ke-enam dari sistem bintang HD 40307 dan digolongkan sebagai bumi super. Bintang induknya yakni HD 40307 merupakan bintang yang dari segi ukuran lebih kecil daripada Matahari. HD 40307G memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan bintang induknya yaitu berjarak sekitar 90 juta Km, sangat identik dengan jarak planet Mars dengan Matahari. Yang artinya planet HD 40307G bisa digolongkan sebagai planet layak huni.
Alasan planet ini digolongkan sebagai bumi super adalah karena ukurannya yang memang sangat besar, besarnya sendiri kira-kira 7 kali lipat lebih besar dari bumi kita. 1 tahun di planet HD 40307G setara dengan 197,8 hari di Bumi.
Planet HD 40307G cenderung berotasi secara normal pada sumbunya sendiri dan tidak mengalami penguncian pasang surut yang dapat menyebabkan sebuah planet selalu menghadap bintang induknya di salah satu sisi saja. Hal ini membuat planet HD 40307G memiliki siklus siang dan malam seperti layaknya di bumi dan semakin memperbesar kemungkinan peluang berkembangnya sebuah kehidupan disana.
KEPLER 22B
Planet Kepler 22B ini dari segi ukuran maupun orbitnya memang hampir mirip dengan bumi kita, 290 hari di Bumi setara dengan 1 tahun di planet ini. Planet Kepler 22B berada dijarak yang tepat dengan bintang induknya dalam artian berada didalam zona layak huni.
Bintang dari planet Kepler 22B merupakan sebuah bintang kelas G sama seperti Matahari, namun bintang induk Kepler 22B sedikit lebih kecil dan lebih dingin daripada Matahari kita. Planet ini dianggap merupakan planet yang paling tepat untuk menopang adanya sebuah kehidupan. Akan tetapi permasalahannya, planet ini berada dijarak yang terlalu jauh dari tata surya kita yakni berjarak 600 tahun cahaya jauhnya.
Ukuran Kepler 22B diperkirakan 2,4 kali lebih besar daripada Bumi dengan suhu rata-rata 22°C menjadikan suhu dipermukannya terasa sangat sejuk dan nyaman.
GLIESE 667CC
Planet yang satu ini merupakan planet yang disebut-sebut paling mirip dengan Bumi dan merupakan planet yang paling menjanjikan sebagai planet yang layak dihuni oleh kehidupan. Jarak antara planet Gliese 667CC dengan bintang induknya sangat bersahabat dan berada di zona layak huni.
Dan juga jarak dari tata surya kita ke planet ini terbilang cukup dekat jika dibanding dengan eksoplanet lain yakni berjarak sekitar 22 tahun cahaya, dalam artian masih didalam wilayah kosmik kita.
Bintang induk dari planet Gliese 667CC adalah sebuah bintang katai merah yang membentuk setidaknya 70% dari seluruh populasi bintang. Suhu permukaan bintangnya adalah 3400°C, yang dimana suhu tersebut bisa dibilang tidak terlalu panas jika dibandingkan Matahari yang suhu permukaannya mencapai 5500°C.
Bintang dari planet Gliese 667CC ini memancarkan radiasi yang sangat jauh lebih kecil daripada Matahari. Sejauh ini tidak diketahui berapa suhu pasti dipermukaan Gliese 667CC ini, namun diperkirakan memiliki suhu yang kurang lebih sama dengan Bumi yaitu 30°C.
KEPLER 62F
Memiliki masa 1,4 kali lebih besar daripada bumi, Kepler 62F mengorbit sebuah bintang yang lebih dingin, lebih kecil dan lebih redup dari Matahari. Disebut-sebut sebagai planet yang berada di zona layak huni.
Kepler 62F berada disebuah rasi bintang yang bernama Lyra. Kepler 62F mengorbit bintangnya selama 267 hari sekali, jarak planet ini dengan bintangnya kira-kira sama seperti jarak Venus dan Matahari didalam tata surya kita. Meskipun jarak tersebut terbilang cukup dekat namun karena bintang induknya ini tidak sepanas Matahari maka dari itu planet ini digolongkan sebagai planet yang layak huni.
Peneliti memperkirakan bahwa planet Kepler 62F memiliki sumber air yang sangat-sangat melimpah sama seperti di Bumi, sangat berpotensi untuk menopang adanya sebuah kehidupan. Namun kendala dari planet ini adalah, jaraknya yang terlalu jauh dari sistem tata surya kita yaitu sekitar 1200 tahun cahaya jauhnya, hal ini membuat para peneliti sedikit kesulitan untuk mencari informasi tentang planet ini.
KEPLER 452B
Misi Kepler NASA sudah mengkonfirmasi planet pertama yang sangat mirip dengan bumi dan memenuhi syarat sebagai planet layak huni serta memiliki bintang yang mirip dengan Matahari. Kepler 452B adalah sebuah planet ke-1030 yang eksistensinya sudah dikonfirmasi ulang dan tergolong sebagai salah satu planet kelas Bumi super dan hanya berukuran 60% lebih besar daripada Bumi.
Kepler 452B mengorbit bintangnya selama 385 hari sekali, hanya 5% lebih lama dari Bumi. Demikian pula dengan jarak antara planet tersebut dengan bintang induknya yang hanya 5% lebih jauh daripada jarak Bumi dengan Matahari.
Diperkirakan umur bintang planet Kepler 452B berkisar kurang lebih 6 Milyar tahun lebih tua 1.5 Milyar tahun daripada Matahari kita.
Namun lagi-lagi, masalah jarak yang menjadi kendala. Jaraknya sendiri terbilang sangat jauh yakni berjarak sekitar 1400 tahun cahaya dan berada di rasi bintang Cygnus.
KEPLER 186F
Dari segi tampilan, planet Kepler 186F bisa dibilang yang termirip dengan bumi. Meskipun begitu, tidak diketahui secara pasti berapa ukuran dari planet Kepler 186F ini.
Jika kita belajar dari penelitian-penelitian sebelumnya maka bisa dipastikan bahwa planet ini memiliki permukaan yang berbatu.
Bintang induk dari planet Kepler 186F ini dinamai Kepler 186 dan berjarak sekitar 500 tahun cahaya dari sistem tata surya kita. Terletak di rasi bintang yang bernama Cygnus.
Planet ini mengorbit bintang induknya selama 130 hari sekali. Jika kita bandingkan dengan bumi, maka planet ini hanya menerima sepertiga energi dari bintang induknya dan jarak dari Kepler 186F ini terbilang sangat dekat, namun meskipun begitu planet ini tetap bisa digolongkan sebagai planet yang layak untuk dihuni. Mengingat bintang induknya yang cukup redup dan tak begitu panas, pemandangan bintang di tengah hari diplanet ini sama seperti pemandangan Matahari ketika hampir tenggelam atau lebih tepatnya 1 jam sebelum tenggelam.
Meskipun jarak yang begitu jauh menjadi kendala utama dalam penelitian ini, namun para peneliti masih berupaya untuk menguak rahasia alam semesta yang tak terhingga besarnya. Sampai semuanya benar-benar akan terbongkar seiring berjalannya waktu. Siapa yang tahu?
Bagaimana menurutmu, ada tambahan?
Pada akhirnya semua pembahasan ini hanyalah merupakan sebuah informasi. Sebuah informasi yang cukup kita jadikan sebagai pengetahuan saja dan mari sama sama kita mengambil manfaat positifnya.
Jika kamu menyukai artikel seperti ini jangan lupa untuk selalu berkunjung di blog ini dengan cara Berlangganan melalui fitur yang sudah disediakan dibawah. Dengan demikian kamu akan diberitahu melalui email jika ada artikel terbaru di blog ini.
Terimakasih.
Jika kamu menyukai artikel seperti ini jangan lupa untuk selalu berkunjung di blog ini dengan cara Berlangganan melalui fitur yang sudah disediakan dibawah. Dengan demikian kamu akan diberitahu melalui email jika ada artikel terbaru di blog ini.
Terimakasih.
Comments
Post a Comment