Bayi membutuhkan asupan gizi yang cukup tiap harinya. Sumber utama makanan yang pertama si kecil adalah ASI atau air susu ibu. Dengan ASI, buah hati Kamu bisa bertumbuh kembang dengan baik sampai dia nantinya bisa mengonsumsi jenis makanan yang lainnya. Umumnya, kebanyakan ibu memiliki kebiasaan yang berlainan dalam memberikan ASI untuk bayi nya. Menurut kamu, Bagaimana cara memberikan ASI untuk bayi yang baik dan benar? Kapan waktu terbaik untuk memberikannya?
Mungkin beberapa dari ibu tidak susah untuk menjawab pertanyaan itu. Tapi beberapanya lagi merasa cemas dan masih bingung. Terutama untuk wanita-wanita yang baru saja menjadi seorang ibu. Mereka belum memiliki pengalaman sama sekali untuk merawat sang buah hati. Tidak heran, banyak ibu akan memperhitungkan dengan teliti dan saksama cara menyusui sang bayi dengan waktu yang cocok dan tepat supaya bayi bisa kenyang dan tidak rewel.
Umumnya, jadwal pemberian ASI sendiri memiliki perbedaan pada tingkat umurnya. Misalnya bayi yang baru lahir, tentunya membutuhkan semakin banyak ASI karena dia belum bisa mengonsumsi makanan lainnya. Pemberian ASI pada umur 0-6 bulan pun menjadi momen yang penting dalam kondisi pemberian ASI untuk si kecil. Cara dan posisi pada saat menyusui pun butuh perhatikan, salah dalam mengatur pemberian ASI alih alih akan membuat bayi tidak nyaman.
Kesalahan dalam pemberian ASI juga bisa berdampak negatif terhadap tumbuh kembang sang anak. Misalnya, boleh kah menyusui sambil tertidur di samping si bayi? Cara menyusui yang 1 ini pernah menunjukkan pro dan kontra. Karena kemungkinan bayi tidak bisa bernafas akibat sang ibu ketiduran dengan posisi menindih hidung si anak dan akan berdampak fatal. Lalu bagaimana seharusnya si ibu bersikap? Ada beberapa petunjuk baik yang bisa ibu terapkan dan dianjurkan untuk kesehatan si buah hati. Nah, untuk mengetahuinya cobalah simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Dalam hal ini ibu juga butuh mengawasi badan dan kepala bayi lurus atau tidak dalam kondisi tertekuk. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap saat anak menelan ASI supaya tidak terhambat. Sedangkan untuk posisi leher, bahu dan punggungnya harus senantiasa di sangga dengan baik memakai tangan ibu atau memakai bantuan bantal khusus untuk menyusui sang buah hati.
Apabila bayi sudah dalam kondisi tertidur maka 40 menit kerap dijadikan patokan yang biasa. Maka sesi kurang dari 10 atau lebjh dari 40 menit itu bisa menjadi pertanda bahwa proses menyusui kurang lancar. Ibu bisa mencoba untuk mengganti payudara dari kanan ke kiri atau sebaliknya, apabila ibu belum yakin bayi sudah puas menyusui. Apabila anak ingin melanjutkan saat berganti payudara itu berarti dia masih ingin minum tapi jika tidak itu berarti dia sudah kenyang.
Sebenarnya tidak ada batasan seberapa kerap atau seberapa lama seorang ibu harus memberikan ASI Kepada bayinya. Pada awalnya, bayi sendiri memang membutuhkan ASI 2 sampai 3 jam pada awal kelahirannya. Nah, pada waktu awal ini bayi juga akan mengisap ASI selama kurang lebih 5-20 menit pada tiap payudara, tetapi apabila semakin cepat atau lama-kelamaan bergantung dari hasrat bayi itu sendiri. Kapanpun bayi menginginkannya berikanlah.
Hanya saja yang butuh Kamu ingat bahwa lambung bayi yang baru lahir itu masih kecil sekali. Oleh karena itu bayi kebanyakan akan meminum ASI dengan cara sedikit demi sedikit dan semakin kerap. Maka, biarkanlah bayi mengatur sendiri kapan dia mau menyusui. Selanjutnya tidak ada kata jarak antara minum terlalu sebentar, karena bayi mengatur asupan ASI mereka, dari segi payudara sendiri akan mengatur produksi air susu ibu dengan cara otomatis. Untuk semakin memahaminya Kamu bisa konsultasikan pada dokter kepercayaan kamu.
Uraian diatas adalah cara terbaik yang bisa bunda lakukan pada saat membuat jadwal menyusui dan cara nya ibu memberikan ASI itu kepada sang buah hati. Walaupun ada banyak teori dan pengetahuan yang ibu harus tahu, ini baik untuk kesehatan dan tumbuh kembang si anak. Pastikan bahwa Kamu mendapat informasi lainnya yang turut menunjang pengetahuan bunda. Tentu saja, dengan pemberian ASI yang sesuai dan tepat akan menyebabkan anak Kamu menjadi anak yang pintar dan sanggup berfikir dengan cara kreatif.
Mungkin beberapa dari ibu tidak susah untuk menjawab pertanyaan itu. Tapi beberapanya lagi merasa cemas dan masih bingung. Terutama untuk wanita-wanita yang baru saja menjadi seorang ibu. Mereka belum memiliki pengalaman sama sekali untuk merawat sang buah hati. Tidak heran, banyak ibu akan memperhitungkan dengan teliti dan saksama cara menyusui sang bayi dengan waktu yang cocok dan tepat supaya bayi bisa kenyang dan tidak rewel.
Umumnya, jadwal pemberian ASI sendiri memiliki perbedaan pada tingkat umurnya. Misalnya bayi yang baru lahir, tentunya membutuhkan semakin banyak ASI karena dia belum bisa mengonsumsi makanan lainnya. Pemberian ASI pada umur 0-6 bulan pun menjadi momen yang penting dalam kondisi pemberian ASI untuk si kecil. Cara dan posisi pada saat menyusui pun butuh perhatikan, salah dalam mengatur pemberian ASI alih alih akan membuat bayi tidak nyaman.
Kesalahan dalam pemberian ASI juga bisa berdampak negatif terhadap tumbuh kembang sang anak. Misalnya, boleh kah menyusui sambil tertidur di samping si bayi? Cara menyusui yang 1 ini pernah menunjukkan pro dan kontra. Karena kemungkinan bayi tidak bisa bernafas akibat sang ibu ketiduran dengan posisi menindih hidung si anak dan akan berdampak fatal. Lalu bagaimana seharusnya si ibu bersikap? Ada beberapa petunjuk baik yang bisa ibu terapkan dan dianjurkan untuk kesehatan si buah hati. Nah, untuk mengetahuinya cobalah simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Cara Memberi ASI pada Bayi Dan Waktu Yang Tepat Agar Bayi Tidak Rewel
1. Posisi
Kalau sang Ibu merasa nyaman, pemberian ASI pun akan berjalan dengan lancar. Maka, sang ibu cobalah cari posisi duduk yang nyaman dan santai. Setelah itu barulah memosisikan sang bayi untuk berdekatan dengan payudara. Pertama-tama gendong anak dengan lembut dan mantap. Kemudian posisikan bagian hidungnya berdekatan dengan susu Ibu.Dalam hal ini ibu juga butuh mengawasi badan dan kepala bayi lurus atau tidak dalam kondisi tertekuk. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap saat anak menelan ASI supaya tidak terhambat. Sedangkan untuk posisi leher, bahu dan punggungnya harus senantiasa di sangga dengan baik memakai tangan ibu atau memakai bantuan bantal khusus untuk menyusui sang buah hati.
2. Menarik minat Bayi
Umumnya seorang ibu akan langsung menyodorkan ASI kepada si bayi. Tapi tahukah Kamu? Setelah merasa posisi menyusui sudah terasa nyaman dan cocok, jangan langsung memberikan ASI, cobalah untuk mengosokkan putting payudara dengan cara lembut ke bagian pipi dan mulut si bayi itu. Mengapa demikian? Ini bisa memancing perhatian dan daya penciuman si bayi. Dan juga ibu juga bisa memeras sedikit tetesan ASI supaya si bayi mau dan semakin terdorong untuk menyusu dengan cara langsung.3. Bantu bayi saat mengisap ASI
Pada saat bayi sudah mulai siap mengisap ASI, jangan hanya melihatnya saja. Tapi cobalah ibu menawarkan puting dengan cepat, tapi jangan terburu-buru. Berikan dengan lembut dan targetkan pada bagian bawah bibirnya. Angkat sedikit kepala si bayi supaya posisi dagunya sedikit mengarah ke atas. Kemudian sesudah itu saat bayi sudah menyentuh puting ibu, dia sendiri akan dengan cara otomatis menurunkan rahangnya agar puting ibu bisa berikutnya dimasukkan dan menyentuh langit-langit mulut si bayi.4. Membantu bayi
Tidak sampai dengan cara diatas saja, supaya ASI bisa tetap dihisap dengan lancar, Ibu bisa mengunakan jari telunjuk dan jari tengah yang membentuk angka 2 tepat diantara puting. Upayakan supaya jari jangan menyentuh bagian areola atau bagian puting yang berwarna gelap. Ibu bisa melaksanakan pijatan perlahan-lahan di payudara supaya ASI bisa mengalir tetap dengan lancar.5. Mengetahui kapan harus berhenti memberi ASI
Kapan saat yang tepat pemberian ASI berhenti? Banyak ibu merasa tidak yakin kapan sesi menyusui berakhir. Apakah saat bayi sudah tertidur atau malas mengisap lagi? Tidak heran juga beberapa ibu juga ada yang merasa cemas apakah si bayi sudah kenyang atau belum. Nah, sesungguhnya sesi menyusui umumnya berjalan selama kurang LEBIH 20-30 menit. Pada beberapa bayi yang mungkin sudah mahir dan sudah biasa bisa berakhir antara kisaran waktu 10-15 menit.Apabila bayi sudah dalam kondisi tertidur maka 40 menit kerap dijadikan patokan yang biasa. Maka sesi kurang dari 10 atau lebjh dari 40 menit itu bisa menjadi pertanda bahwa proses menyusui kurang lancar. Ibu bisa mencoba untuk mengganti payudara dari kanan ke kiri atau sebaliknya, apabila ibu belum yakin bayi sudah puas menyusui. Apabila anak ingin melanjutkan saat berganti payudara itu berarti dia masih ingin minum tapi jika tidak itu berarti dia sudah kenyang.
Kapan Waktu yang tepat untuk memberikan ASI kepada Bayi?
Sebenarnya tidak ada batasan seberapa kerap atau seberapa lama seorang ibu harus memberikan ASI Kepada bayinya. Pada awalnya, bayi sendiri memang membutuhkan ASI 2 sampai 3 jam pada awal kelahirannya. Nah, pada waktu awal ini bayi juga akan mengisap ASI selama kurang lebih 5-20 menit pada tiap payudara, tetapi apabila semakin cepat atau lama-kelamaan bergantung dari hasrat bayi itu sendiri. Kapanpun bayi menginginkannya berikanlah.
Hanya saja yang butuh Kamu ingat bahwa lambung bayi yang baru lahir itu masih kecil sekali. Oleh karena itu bayi kebanyakan akan meminum ASI dengan cara sedikit demi sedikit dan semakin kerap. Maka, biarkanlah bayi mengatur sendiri kapan dia mau menyusui. Selanjutnya tidak ada kata jarak antara minum terlalu sebentar, karena bayi mengatur asupan ASI mereka, dari segi payudara sendiri akan mengatur produksi air susu ibu dengan cara otomatis. Untuk semakin memahaminya Kamu bisa konsultasikan pada dokter kepercayaan kamu.
Uraian diatas adalah cara terbaik yang bisa bunda lakukan pada saat membuat jadwal menyusui dan cara nya ibu memberikan ASI itu kepada sang buah hati. Walaupun ada banyak teori dan pengetahuan yang ibu harus tahu, ini baik untuk kesehatan dan tumbuh kembang si anak. Pastikan bahwa Kamu mendapat informasi lainnya yang turut menunjang pengetahuan bunda. Tentu saja, dengan pemberian ASI yang sesuai dan tepat akan menyebabkan anak Kamu menjadi anak yang pintar dan sanggup berfikir dengan cara kreatif.
Comments
Post a Comment