Skip to main content

5 Tips Memotret Sunrise dan Sunset

Sebagai seorang Landscape Photographer ternama, Rick Berk kerap membagi petunjuk mengenai cara memotret pemandangan baik dengan cara online dan juga saat dia menjadi pengajar di ragam kelas dan workshop fotografi. tidak sedikit Selama dia mengajar, Rick kerap menjumpai karya-karya yang membuatnya terkesima dan juga foto-foto yang dianggapnya sedikit “meleset”.

5 Tips Memotret Sunrise dan Sunset

5 Tips Memotret Sunrise dan Sunset


Satu kondisi yang harus diingat saat bermaksud akan memotret matahari terbit dan juga terbenam berdasarkan pernyataan Rick, yaitu: jangan mencoba untuk mengisolasi matahari dari keseluruhan foto. Sangat penting untuk menyadari fakta bahwa matahari adalah salah 1 elemen dalam frame dan bahwa gabungan antara seluruh elemen yang kamu lihat melalui viewfinder benar-benar berpengaruh pada komposisi akhir yang menjadikan sebuah foto memorable. Berikut beberapa petunjuk dasar untuk kamu-kamu yang mau mencoba memotret pemandangan sunrise atau sunset:

1. Letakkan matahari di latar belakang (background)

Tips yang 1 ini benar-benar jelas. Matahari terbenam bisa menjadi ornamen latar belakang yang kaya pesona. Tapi patut diingat, benar-benar jarang mereka menjadi subyek utama sebuah foto. Untuk itu, kamu harus mencari latar depan yang keren. Warna-warna yang tampak di angkasa bisa tampak energik dan penuh rasa antusiasme sampai mempengaruhi cara kita menatap pemandangan di sekelilingnya. Permainan padu-padan cahaya dan bayangan yang jatuh di atas ragam obyek di latar depan, karena datangnya cahaya dari belakang saat posisi matahari semakin rendah menciptakan daya tarik yang unik dan tidak bisa didapat saat matahari menjulang tinggi di angkasa.
Untuk menciptakan foto seperti, baiknya kamu mencari latar depan yang unik dan menarik terlebih dulu. Gunakan lensa wide sebangsa 16-35mm atau lensa apapun dalam rentang itu. Zoom Out sampai ke titik paling wide dan letakkan obyek latar depan beberapa meter di depan kamu. Stop down dan set Aperture ke f/11 atau lebih kecil. sesudah itu letakkan fokus di obyek pada latar depan supaya tetap tampak tajam. Kalau kamu mau mencoba mempercantik foto kamu, kamu bisa coba menciptakan efek Star Burst dengan cara menurunkan Stop lensa sejauh mungkin. Satu hal yang harus kamu ingat adalah fakta bahwa exposure untuk latar belakang dan subyek di latar depan akan tampak berlainan. Salah 1 cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memakai Graduated Neutral Density Filter supaya langit yang tampak terang di latar belakang tampak sedikit lebih gelap dan seimbang dengan latar depan. Opsi lainnya ialah, bila subjek di latar depan memiliki bentuk unik atau sifatnya singular, kamu bisa coba menggunakan foto siluet.

2. Memotret dengan cahaya matahari di sampingmu

Dalam hal ini, matahari tidak akan tampak dalam foto kamu. Keajaiban matahari terbit atau terbenam akan tampak pada pencahayaan (directional light) yang hangat dan lembut yang masuk dalam frame foto. Pencahayaan semacam ini bisa mendatangkan lampu sorot dan bayangan unik yang bisa kamu mainkan dengan cara bebas untuk mendatangkan ragam tekstur menarik di latar depan. Batu, kayu, pohon, rumput dan pola-pola unik di tanah akan menghasilkan bayangan dan highlight yang lumayan menarik dan mumpuni untuk menarik perhatian siapapun yang memandang foto pemandangan itu. Dalam kasus-kasus semacam ini, meletakkan matahari di samping kamu adalah pilihan yang tepat supaya cahayanya menyapi melintasi pemandangan dalam frame.
Kalau diarahkan dengan pemandangan di atas, penggunaan Polarizing Filter lumayan dianjurkan karena benar-benar manjur saat kamera diarahkan pada sudut 90° dari matahari. Metode ini bisa menolong untuk memperluas bobot dan kedalaman pada kawasan biru langit, menambahkan visibilitas warna dan mengurangi kabut dalam pemandangan.

3. Letakkan matahari di belakangmu

Pada saat matahari terbit dan juga terbenam, cahaya hangat yang lembut yang dihasilkan tidak hanya cocok untuk diposisikan di samping tapi juga dari belakang sang fotografer. Dengan memposisikan arah datang cahaya matahari terbit/terbenam di punggungmu, kamu bisa menciptakan frontal light yang lembut yang menerangi seluruh detail pemandangan di depanmu. Ini adalah pilihan paling gampang dari 3 keadaan sejauh ini karena cahaya akan terbagi dengan cara merata dan tidak akan ada highlight yang terang atau kawasan berbayang yang pekat pada pemandangan. Dengan posisi semacam ini, kamu akan menangkap warna-warna pastel hangat lembut jika langit berawan atau kawasan foto berkabut.
Walau demikian, kamu harus berhati-hati saat bermain dengan kompisisi foto dikarenakan cahaya matahari yang datang dari belakangmu akan menghasilkan bayangan yang panjang yang bisa berbaur dengan bayangan kamu sendiri pada foto. Untuk mengelak dari keadaan semacam ini, cobalah merundukkan badan atau mengaturnya serendah mungkin untuk memperpendek bayangan.

4. Tibalah lebih awal dan tinggallah lebih larut

Untuk memotret matahari terbit, baiknya kamu tiba sedari langit masih gelap. Umumnya pendaran warna-warna unik di angkasa akan tampak setengah jam sebelum matahari terbit. Kamu akan melihat awan dengan sentuhan warna pink dan ungu sebelum merah, oranye dan kuning datang kala matahari terbit di cakrawala. Baiknya kamu mempelajari transisi warna langit yang terjadi di kawasan yang bermaksud akan kamu potret sebelum melaksanakan eksekusi di hari berikutnya.
Situasi saat memotret matahari terbenam pun lumayan identik tapi dengan proses transisi yang berkebalikan dengan saat matahari terbit. Oleh karenanya kamu harus siap siaga di posisi foto setidaknya setengah jam sebelum matahari terbenam.

5. Cobalah memotret dengan format RAW

Matahari terbit dan terbenam adalah momen dimana ragam warna dramatis datang di angkasa, diiringi perpaduan unik antara bayangan dan cahaya. Oleh karenanya, akan lumayan susah untuk mengabadikan detail cahaya dan bayangan. File RAW umumnya menyimpan semakin banyak informasi daripada file berbentuk JPEG, yang mana memungkinkanmu untuk menghasilkan detail bayangan dan kawasan-kawasan yang di highlight yang mungkin menghilang jika kamu memotret memakai format JPEG.

Comments

Popular posts from this blog

Fakta Menarik Misi Apollo 11, Pendaratan Manusia Pertama di Bulan

That's one small step for man, one giant leap for mankind. Itu adalah kutipan populer yang diucapkan astronot Neil Armstrong saat menginjakkan kakinya di Bulan. Apollo 11 adalah misi pemerintah AS untuk landingkan manusia di Bulan dengan pesawat ruang angkasa bernama Eagle yang diluncurkan dari roket Saturn V. Pendaratan di Bulan dianggap sebagai salah 1 pencapaian sukses umat manusia dan masih relevan sampai kini. Meski misi itu benar-benar populer dalam muka bumi sains mau pun budaya pop, tetapi ada beberapa fakta mengenai misi itu yang jarang diketahui. Benarkah? Berikut ulasannya. 1. Ada 3 astronot yang dikirim, tapi hanya 2 yang menginjak Bulan Banyak orang mengira bahwa misi Apollo 11 hanya mengirim 2 astronot, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin, dengan Armstrong jadi paling tenar di antara keduanya. Benar bahwa modul yang landing di Bulan hanya mendatangkan 2 astronot, tapi sesungguhnya ada 3 astronot yang berangkat dari Kennedy Space Center, Florida pada 16 Juli 1969. Saat pesa...

Cara Meracik Kopi Gayo Yang Benar Di Rumah

Trend minum kopi memang tak pernah surut. Selain dipercaya memiliki manfaat yang luar biasa banyak, khusus orang Arab percaya bahwa kopi adalah minuman yang mampu menambah umur dan mencegah penuaan. Dua kabupaten di provinsi Aceh yaitu Aceh Tengah dan Bener Meriah, memiliki perkebunan kopi yang luas. Ribuan hektar perkebunan kopi terbentang luas di dua kabupaten ini. Tak heran, jika masyarakat Gayo yang menghuni dua kabupaten ini mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani kopi. Kopi Gayo namanya, saat ini namanya tengah mendunia. Beberapa penghargaan internasional telah diraih oleh kopi Gayo. Oleh karena itu, namanya tak asing lagi didengar pada kancah internasional dan membuat harga kopi Gayo meroket tajam dibanding harga kopi lainnya. Lalu Bagaimana cara orang Gayo sendiri dalam menikmati enaknya kopi Gayo? Cara orang Gayo menikmati kopi adalah dengan diseduh. Dengan takaran dua sendok gula dan satu sendok kopi per 200 mililiter air atau setara dengan ukuran gelas kecil. Takaran ini...

Perjalanan Pesawat Voyager Menembus Kegelapan Luar Angkasa

Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata "Alam Semesta"?, kegelapan dengan berbagai bintang-bintang didalamnya. Alam semesta ini memang sangatlah luas, saking luasnya sehingga terlihat sangat mustahil untuk di hitung oleh manusia. Jangankan seluruh Alam Semesta, tata surya kita saja juga sudah sangat luas sekali, butuh waktu puluhan tahun untuk kita bisa keluar dari tata surya ini. Setidaknya butuh waktu selama 36 tahun untuk pesawat luar angkasa yang bernama Voyager untuk meninggalkan tata surya kita. Fakta Tentang Pesawat Voyager 1 & Voyager 2 Tepatnya pada tanggal 5 September 1977, NASA meluncurkan sebuah pesawat luar angkasa tanpa awak yang bernama Voyager 1. Voyager 1 diluncurkan untuk menjalankan misinya yaitu guna mempelajari planet Jupiter dan Saturnus. Tak lama berselang NASA kembali meluncurkan pesawat kedua Voyagernya yang bernama "Voyager 2" dua minggu setelah peluncuran Voyager 1, atau lebih tepatnya pada tanggal 22 September 1977. Voyager 2 di...