Skip to main content

8 Manusia Purba Dunia

1. Sinanthropus Pekinensis (Peking Man)
penggambaran bentuk wajah Peking Man

Di antara manusia-manusia purba lain di Asia yang paling menonjol adalah manusia dari Peking (Tiongkok Utara), yaitu Sinanthropus Pekinensis. Manusia purba ini memiliki karakter fisik seperti Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan antara keduanya hidup pada zaman yang sama, yaitu masa Pleistosen awal. Fosil manusia peking ini ditemukan di gua Chou Kuo Tien, dekat Peking oleh ilmuan Pei Wen Chung, kemudian diteliti oleh Prof. Davidson Black, ahli anatomi, tahun 1927. Selain ditemukan fosil manusia purba, ditemukan juga fosil tulang belulang binatang buruan. Berdasarkan hasil penelitian Davidson Black tahun 1933, penelitian dilanjutkan oleh franz Weidenrech ditemukan bukti kuat bahwa manusia Sinanthropus Pekinensis menggunakan peralatan batu sama seperti di Pacitan. Mereka juga hidup di gua-gua dan mereka mencari makanan dengan berburu binatang-binatang besar, seperti kuda, babi hutan, kijang, kerbau, gajah, kera, kuda nil, dan beberapa binatang buas (Samsul Farid dan Taufan Harimurti, 133).

2. Ardhipithecus Ramidus
Sketsa Wajah Ardhipthecus Ramidus
Fosil Ardhipithecus Ramidus ditemukan oleh White dan kawan-kawan pada tahun 1994 di Aramis, Ethiopia, Afrika Timur. Fosil ini berasal dari sekitar 4,4 juta tahun yang lalu. Pada awalnya fosil Hominid ini ditempatkan dalam genus Austrakopithecus dengan sebutan ramidus, kemudian tim White menempatkan fosil ini ke dalam genus baru yaitu Ardhipithecus. Hal ini disebabkan karena ramidus memiliki perbedaan yang sangat besar dengan kelompok Australopithecus. Ardhipithecus memiliki gigi taring bagian bawah dan atas relatif lebih besar dan lapisan email giginya tipis. Mahluk ini masih menunjukkan berbagai ciri primitif seperti moyang hominid atau simpanse (Hermawan, dkk, 76)

3. Orrorin Tugenensis
Orrorin Tugenensis hidup kira-kira 6 juta tahun yang lalu. fosil manusia purba ini ditemukan oleh tim peneliti dari Perancis yang dipimpin oleh Paleontologis Brigitte Senut dan Geologis Martin Pickford, di wilayah Tugen Hills, Kenya Tengah. Para peneliti menemukan lebih dari 11 fosil yang berumur 6,2 sampai 6 juta tahun yang lalu. Manusia purba ini memiliki kombinasi antara sifat manusia dan kera yang khas sehingga para ahli memasukkannya dalam genus baru yang diberi nama Orrorin Tugenensis. Penamaan genus ini berasal dari bahasa lokal yang artinya "manusia asli dari Tugen" (Samsul Farid dan Taufan Harimurti, 134).

4. Ramapithecus Brevirostris
G.E Lewis dari Universitas Yale, tertarik juga untuk mengadakan penelitian di Asia. Pada tahun 1930, di Bukit Siwalik (Pakistan), ia menemukan fosil mahkluk peralihan antara manusia dan kera, tetapi lebih cenderung mengarah ke manusia. Manusia purba yang ditemukan ini diberi nama Ramapithecus Brevirostris (kera Rama yang bermuka pendek).

5. Australopithecus Robustus
Australopithecus Robustus ditemukan di beberapa situs di Afrika Selatan, berasal dari sekitar 2,0-1,0 juta tahun lalu. Tinggi badan sekitar 132 cm bagi laki-laki dan 110 cm bagi perempuan. Mereka hidup di lingkungan savana di hutan kayu. Makanan mereka adalah makanan yang keras, berpasir seperti kacang dan umbi akar, adakalanya juga makan daging (Hermawan, dkk, 78)

6. Australopithecus Anamensis
sketsa wajah Australopithecus Anamensis
Australopithecus Anamensis ditemukan di wilayah Timur Kanapoi, Danau Turkana, Kenya, Afrika Timur oleh tim peneliti dari Harvard University pada tahun 1965. Pada saat itu, ditemukan satu lengan tulang yang berasal dari kala Pleistosen yaitu sekitar 4,2-3,9 juta tahun yang lalu. Australopithecus Anamensis memiliki gigi taring yang besar dan lapisan email gigi yang tebal. Tinggi badan anamensis sekitar 151 cm untuk laki-laki dan 105 untuk perempuan. Makanan mereka berupa buah-buahan, biji-bijian dan beberapa makanan keras. Mereka hidup di hutan kayu terbuka dan sungai (Samsul Farid dan Taufan Harimurti, 134).

7. Australopithecus Africanus
Australopithecus Africanus, manusia purba
yang di klaim merupakan nenek moyang
Homo Sapiens
Australopithecus Africanus merupakan salah satu manusia purba Afrika paling tua. Diperkirakan hidup antara 2 sampai 3 juta tahun lalu di wilayah Transvaal, Afrika Selatan pada zaman Pliosen. Diperkirakan, Australopithecus Africanus berevolusi menjadi manusia purba yang bergenus homo sehingga Australopithecus Africanus disebut juga sebagai nenek moyang homo sapiens. Namun, ada juga beberapa pendapat dari para ilmuan yang mengemukakan bahwa Australopithecus Africanus merupakan nenek moyang Australopithecus Robustus.

Australopithecus Africanus ditemukan di empat situs di Afrika Selatan, yaitu di Taung tahun 1924, Sterkfontein tahun 1935, Makapansgat tahun 1948, dan Gladyslave tahun 1992. Ilmuan yang menemukan fosil ini adalah Raymond Dart, ahli anatomi asal Australia.

8. Australopithecus Afarensis
Australopithecus Afarensis adalah hominin yang hidup sekitar 3.9 sampai 2,9 juta tahun lalu. Tak jauh berbeda dengan Australopithecus Africanus, manusia purba ini memiliki tubuh yang ramping. Para ilmuan percaya bahwa Australopithecus Afarensis adalah nenek moyang dari manusia purba bergenus Homo yang juga berarti nenek moyang dari manusia modern, yaitu Homo Sapiens. Sampai saat ini, fosil-fosil Australopithecus Afarensis hanya ditemukan di wilayah timur Afrika. Wilayah paling terkenal dengan penemuan Australopithecus Afarensis adalah Hadar, Ethiopia. Disanalah fosil Australopithecus Afarensis betina ditemukan (Samsul Farid dan Taufan Harimurti, 135).

Comments

Popular posts from this blog

Fakta Menarik Misi Apollo 11, Pendaratan Manusia Pertama di Bulan

That's one small step for man, one giant leap for mankind. Itu adalah kutipan populer yang diucapkan astronot Neil Armstrong saat menginjakkan kakinya di Bulan. Apollo 11 adalah misi pemerintah AS untuk landingkan manusia di Bulan dengan pesawat ruang angkasa bernama Eagle yang diluncurkan dari roket Saturn V. Pendaratan di Bulan dianggap sebagai salah 1 pencapaian sukses umat manusia dan masih relevan sampai kini. Meski misi itu benar-benar populer dalam muka bumi sains mau pun budaya pop, tetapi ada beberapa fakta mengenai misi itu yang jarang diketahui. Benarkah? Berikut ulasannya. 1. Ada 3 astronot yang dikirim, tapi hanya 2 yang menginjak Bulan Banyak orang mengira bahwa misi Apollo 11 hanya mengirim 2 astronot, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin, dengan Armstrong jadi paling tenar di antara keduanya. Benar bahwa modul yang landing di Bulan hanya mendatangkan 2 astronot, tapi sesungguhnya ada 3 astronot yang berangkat dari Kennedy Space Center, Florida pada 16 Juli 1969. Saat pesa...

Cara Meracik Kopi Gayo Yang Benar Di Rumah

Trend minum kopi memang tak pernah surut. Selain dipercaya memiliki manfaat yang luar biasa banyak, khusus orang Arab percaya bahwa kopi adalah minuman yang mampu menambah umur dan mencegah penuaan. Dua kabupaten di provinsi Aceh yaitu Aceh Tengah dan Bener Meriah, memiliki perkebunan kopi yang luas. Ribuan hektar perkebunan kopi terbentang luas di dua kabupaten ini. Tak heran, jika masyarakat Gayo yang menghuni dua kabupaten ini mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani kopi. Kopi Gayo namanya, saat ini namanya tengah mendunia. Beberapa penghargaan internasional telah diraih oleh kopi Gayo. Oleh karena itu, namanya tak asing lagi didengar pada kancah internasional dan membuat harga kopi Gayo meroket tajam dibanding harga kopi lainnya. Lalu Bagaimana cara orang Gayo sendiri dalam menikmati enaknya kopi Gayo? Cara orang Gayo menikmati kopi adalah dengan diseduh. Dengan takaran dua sendok gula dan satu sendok kopi per 200 mililiter air atau setara dengan ukuran gelas kecil. Takaran ini...

Perjalanan Pesawat Voyager Menembus Kegelapan Luar Angkasa

Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata "Alam Semesta"?, kegelapan dengan berbagai bintang-bintang didalamnya. Alam semesta ini memang sangatlah luas, saking luasnya sehingga terlihat sangat mustahil untuk di hitung oleh manusia. Jangankan seluruh Alam Semesta, tata surya kita saja juga sudah sangat luas sekali, butuh waktu puluhan tahun untuk kita bisa keluar dari tata surya ini. Setidaknya butuh waktu selama 36 tahun untuk pesawat luar angkasa yang bernama Voyager untuk meninggalkan tata surya kita. Fakta Tentang Pesawat Voyager 1 & Voyager 2 Tepatnya pada tanggal 5 September 1977, NASA meluncurkan sebuah pesawat luar angkasa tanpa awak yang bernama Voyager 1. Voyager 1 diluncurkan untuk menjalankan misinya yaitu guna mempelajari planet Jupiter dan Saturnus. Tak lama berselang NASA kembali meluncurkan pesawat kedua Voyagernya yang bernama "Voyager 2" dua minggu setelah peluncuran Voyager 1, atau lebih tepatnya pada tanggal 22 September 1977. Voyager 2 di...