Skip to main content

Soal Seputar Kolonial Belanda dan Perjuangan Rakyat Indonesia (HOT's)

1.      Bandingkanlah kebijakan Gubernur Jendral Daendels dan Raffles dalam bidang politik, sosial, dan budaya di Hindia Belanda !

Daendels   : pada masa pemerintahannya sebenarnya tugas utama Daendels ialah mempertahankan Pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris maupun Perancis yang terlibat perang Waterloo dimana siapapun pihak yang menang akan berimbas pada daerah koloninya dan tugas yang kedua ialah memperbaiki keadaan tanah jajahan dari berbagai aspek terutama penyelewengan kekuasaan dan korupsi. Selain itu Johannes van den Bosch juga diberi tugas untuk menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas negara, membayar utang dan membayar biaya perang. Adapun upaya yang dilakukan Daendels pada saat menjadi Gubernur Jendral di Hindia Belanda ialah:

a.       Membangun jalan raya Pos dari Anyer hingga Panarukan. Dalam rangka menyukseskan pembangunan jalan raya tersebut ialah dengan cara memberlakukan kerja wajib (Verplichte diensten) serta melanjutkan penyerahan hasil bumi wajib (Verplichte Leverantie).

b.      Mendirikan benteng-benteng pertahanan.

c.       Membangun pangkalan angkatan laut di Merak dan Ujung Kulon.

d.      Membangun angkatan perang yang terdiri dari orang-orang pribumi.

e.       Mendirikan pabrik senjata di Surabaya, pabrik meriam di Semarang, dan sekolah militer di Batavia.

f.       Membangun rumah sakit dan tangsi-tangsi militer yang baru.

g.      Membagi Pulau Jawa menjadi 9 prefektur yang setara dengan keresidenan.

h.      Mengangkat para bupati di Jawa menjadi pegawai pemerintahan.

i.        Menaikkan gaji pegawai agar tetap loyal terhadap pemerintahan.

j.        Mendirikan badan pengadilan yang disesuaikan dengan adat istiadat yang berlaku.



Raffles      : pada masa pemerintahannya, raffles sangat menekankan asas-asas liberal, yaitu kebebasan , kesetaraan derajat manusia, dan supremasi hukum. Adapun kebijakan-kebijakan yang ia terapkan semasa pemerintahannya ialah:

a.       Menghapus kerja paksa dan melarang perdagangan budak.

b.      Memberi kebebasan kepada rakyat untuk menentukan tanaman yang ditanam.

c.       Menghapus pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (Verplipchte Leverantie) yang sudah diterapkan pada masa VOC.

d.      Memperkenalkan sistem sewa tanah (landrent).

e.       Pemungutan pajak sewa tanah dilakukan per kepala. Sebelumnya, pada masa VOC dikenal pajak kolektif yang artinya tiap desa wajib menyerahkan pajak kepada VOC. Pada masa Raffles pajak merupakan kewajiban tiap-tiap orang bukan seluruh desa.

f.       Bupati diangkat menjadi pegawai pemerintah, dan jabatan yang diwariskan secara turun temurun dihapus.

g.      Membagi pulau Jawa menjadi 16 keresidenan.

h.      Membentuk sistem pemerintahan dan sistem peradilan yang mengacu pada sistem yang dilaksanakan di Inggris.

2.      Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453 merupakan titik balik bagi perkembangan ekonomi dan ilmu pengetahuan di Eropa. Lakukan analisis terhadap hal tersebut!

Kegagalan demi kegagalan yang dialami oleh para bangsa di eropa membuat mereka sadar bahwa kebudayaan Islam yang ada dan sudah dibangun oleh umat Islam jauh mengalahkan mereka sehingga berakibat pada jatuhnya Konstantinopel yang merupakan pusat kerajaan Romawi Timur ke tangan Dinasti Tuki Usmani di bawah kepemimpinan Sultan Muhammad al-Fatih pada tahun 1453 sehingga jalur perdagangan eropa secara kontan terputus dengan Asia dan Afrika menyebabkan bangsa eropa kesulitan memperoleh rempah-rempah. Selama Perang Salib berlangsung, setidaknya bangsa eropa juga belajar teknologi-teknologi yang sudah berkembang pesat dalam dunia Islam dan membawa ilmu-ilmu tersebut ke eropa. Di eropa mereka mempelajari teknologi tersebut dan melakukan inovasi demi inovasi yang berakibat pada terbukanya wawasan bangsa eropa bahwa ternyata di dunia ini ada wilayah-wilayah yang memiliki sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh bangsa eropa kala itu seperti rempah-rempah yang ternyata banyak terdapat di kepulauan nusantara.

3.      Mengapa pelaksanaan tanam paksa pada masa pemerintahan Gubernur Jendral van den Bosch menuai banyak kritik dari banyak kalangan ?

Pelaksanaan tanam paksa menuai banyak kritik dikarenakan terjadi beberapa bencana diantaranya ialah bencana kelaparan yang sangat hebat menjelang tahun 1843 di Cirebon, Jawa Barat dan 1950 di Jawa Tengah akibat Belanda terlalu fokus pada tanaman ekspor yang membuat rakyat tidak cukup waktu untuk menanam padi. Selain itu beban rakyat makin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panen, membayar pajak, mengikuti kerja rodi, serta menanggung resiko apabila gagal panen. Hal itu diperparah dengan adanya pabrik gula yang menyita jatah air yang menyebabkan rakyat sulit untuk mendapatkan air minum pada saat itu. Selain itu, pelaksanaan Cuulture Stelsel atau tanam paksa juga terjadi banyak penyelewengan, diantaranya:

a.       Penggunaan tanah seringkali tanpa melalui persetujuan dengan petani pemilik, tetapi langsung meminta dan luasnya melebihi seperlima bagian.

b.      Tanah yang ditanami tanaman ekspor masih dibebani pajak oleh Kolonial Belanda.

c.       Kelebihan hasil panen dibebankan kepada petani, sehingga petani harus menanggung kerugian yang besar.

d.      Penggarapan tanaman ekspor melebihi waktu tanam padi.

e.       Banyak tenaga kerja yang seharusnya menerima upah, kenyataanya tidak menerima, bahkan pekerjaannya lebih berat.

f.       Ketentuan waktu kerja wajib 66 hari dalam setahun bagi orang yang tidak mampu membayar pajak dilanggar, banyak dari mereka bekerja hingga berbulan-bulan dan tetap harus membayar pajak.

g.      Pengerahan tenaga kerja dilakukan secara besar-besaran karena areal tanaman yang sangat luas dan dalam jangka waktu yang lama.

4.      Perang Diponegoro atau Perang Jawa merupakan perang antara bangsa Indonesia dengan bangsa Belanda yang paling banyak memakan biaya dan menelan banyak korban jiwa. Mengapa demikian?

a.       Kas Hindia Belanda terkuras hingga 20.000 gulden dengan catatan banyak mendirikan benteng dan mendatangkan prajurit dari Sumatera dalam usaha meredam perlawanan Pangeran Diponegoro.

b.      Tercatat setidaknya 8.000 prajurit Belanda tewas dalam menghadapi gerilya perang Perang Diponegoro.

c.       Selain menghadapi perlawanan dari Pangeran Diponegoro, pada saat itu Belanda juga tengah berperang melawan Pasukan Padri di Sumatera Barat dimana untuk meredam perlawanan Padri, Belanda juga membangun benteng Fort de Kock disana.

5.      Jelaskan ciri-ciri perlawanan bangsa Indonesia melawan penjajah Eropa sebelum tahun 1908 !

a.    Kurangnya persatuan dan kesatuan secara nasional, perjuangan hanya bersifat kedaerahan.

b.    Senjata yang digunakan masih terbilang sangat sederhana, yaitu menggunakan senjata-senjata tradisional dari masing-masing daerah.

c.    Seorang pemimpin perjuangan adalah seseorang yang berasal dari golongan bangsawan atau yang menjabat sebagai pemimpin daerah.

Comments

Popular posts from this blog

Fakta Menarik Misi Apollo 11, Pendaratan Manusia Pertama di Bulan

That's one small step for man, one giant leap for mankind. Itu adalah kutipan populer yang diucapkan astronot Neil Armstrong saat menginjakkan kakinya di Bulan. Apollo 11 adalah misi pemerintah AS untuk landingkan manusia di Bulan dengan pesawat ruang angkasa bernama Eagle yang diluncurkan dari roket Saturn V. Pendaratan di Bulan dianggap sebagai salah 1 pencapaian sukses umat manusia dan masih relevan sampai kini. Meski misi itu benar-benar populer dalam muka bumi sains mau pun budaya pop, tetapi ada beberapa fakta mengenai misi itu yang jarang diketahui. Benarkah? Berikut ulasannya. 1. Ada 3 astronot yang dikirim, tapi hanya 2 yang menginjak Bulan Banyak orang mengira bahwa misi Apollo 11 hanya mengirim 2 astronot, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin, dengan Armstrong jadi paling tenar di antara keduanya. Benar bahwa modul yang landing di Bulan hanya mendatangkan 2 astronot, tapi sesungguhnya ada 3 astronot yang berangkat dari Kennedy Space Center, Florida pada 16 Juli 1969. Saat pesa...

Cara Meracik Kopi Gayo Yang Benar Di Rumah

Trend minum kopi memang tak pernah surut. Selain dipercaya memiliki manfaat yang luar biasa banyak, khusus orang Arab percaya bahwa kopi adalah minuman yang mampu menambah umur dan mencegah penuaan. Dua kabupaten di provinsi Aceh yaitu Aceh Tengah dan Bener Meriah, memiliki perkebunan kopi yang luas. Ribuan hektar perkebunan kopi terbentang luas di dua kabupaten ini. Tak heran, jika masyarakat Gayo yang menghuni dua kabupaten ini mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani kopi. Kopi Gayo namanya, saat ini namanya tengah mendunia. Beberapa penghargaan internasional telah diraih oleh kopi Gayo. Oleh karena itu, namanya tak asing lagi didengar pada kancah internasional dan membuat harga kopi Gayo meroket tajam dibanding harga kopi lainnya. Lalu Bagaimana cara orang Gayo sendiri dalam menikmati enaknya kopi Gayo? Cara orang Gayo menikmati kopi adalah dengan diseduh. Dengan takaran dua sendok gula dan satu sendok kopi per 200 mililiter air atau setara dengan ukuran gelas kecil. Takaran ini...

Perjalanan Pesawat Voyager Menembus Kegelapan Luar Angkasa

Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata "Alam Semesta"?, kegelapan dengan berbagai bintang-bintang didalamnya. Alam semesta ini memang sangatlah luas, saking luasnya sehingga terlihat sangat mustahil untuk di hitung oleh manusia. Jangankan seluruh Alam Semesta, tata surya kita saja juga sudah sangat luas sekali, butuh waktu puluhan tahun untuk kita bisa keluar dari tata surya ini. Setidaknya butuh waktu selama 36 tahun untuk pesawat luar angkasa yang bernama Voyager untuk meninggalkan tata surya kita. Fakta Tentang Pesawat Voyager 1 & Voyager 2 Tepatnya pada tanggal 5 September 1977, NASA meluncurkan sebuah pesawat luar angkasa tanpa awak yang bernama Voyager 1. Voyager 1 diluncurkan untuk menjalankan misinya yaitu guna mempelajari planet Jupiter dan Saturnus. Tak lama berselang NASA kembali meluncurkan pesawat kedua Voyagernya yang bernama "Voyager 2" dua minggu setelah peluncuran Voyager 1, atau lebih tepatnya pada tanggal 22 September 1977. Voyager 2 di...